Kekaguman manusia dengan objek yang menjadi fokus kajiannya melahirkan kegelisahan akademis tersendiri, sehingga
memberikan energi positif dalam melakukan pembacaan diri, kosmologi (alam semesta) dan kehidupan (lingkungan sekitarnya)
merupakan awal untuk memperoleh sebuah kebenaran yang sebenarnya. Gejala-gejala yang terjadi dalam kehidupan pada
hakikatnya, pasti tidak berangkat dari sesuatu yang hampa dan ruang kosong, karena dibalik semua eksistensi, ada misteri dan
mutiara hikmah yang tersembunyi untuk diketahui. Gelora ingin tahu yang dibaluti perasaan takjub, ragu, dan afirmasi atas semua penciptaan di alam semesta ini menjadi daya tarik tersendiri untuk didekati, disambangi dan diziarahi melalui banyak pengkajian. Kegelisahan demi kegelisahan manusia ini menyebabkan semangat yang mendalam untuk diketahui hakikat kebenaran dirinya, di mana akan melahirkan banyak pertanyaan-pertanyaan yang harus segera dicarikan solusinya. Inilah yang banyak dilakukan oleh
para filosof klasik di masanya dan kemudian harus dijadikan sebagai acuan metodologis kepada generasi seterusnya dalam
melakukan pencarian filosofis pada masa sekarang dan mendatang.